Kegagalan perang di Afghanistan semakin membayangi Amerika.setelah operasi di Kandahar gagal atau setidaknya tidak bisa berjalan seperti yang diharapkan. Sebelumnya, tentara Amerika dan sekutunya sejak dua bulan lalu telah mengumumkan akan melakukan operasi menentukan di Kandahar pada pertengahan Juni untuk membasmi kekuatan dan markas Taliban.
Namun operasi Kandahar gagal karena masyarakat Kandahar ternyata tidak mendukung tentara asing. Panglima tentara Amerika Jenderal Stanley Mc Chrystal tadinya akan menerapkan startegi “menghancurkan Taliban di kandangnya sendiri”. Strategi ini mengasumsikan tentara Amerika dan NATO akan mendapatkan dukungan dari rakyat sebelum melancarkan perang fisik. Namun ternyata dukungan rakyat itu tidak ada. Ini yang menyebabkan pernyerbuan militer ke Kandahar harus ditangguhkan.
Namun operasi Kandahar gagal karena masyarakat Kandahar ternyata tidak mendukung tentara asing. Panglima tentara Amerika Jenderal Stanley Mc Chrystal tadinya akan menerapkan startegi “menghancurkan Taliban di kandangnya sendiri”. Strategi ini mengasumsikan tentara Amerika dan NATO akan mendapatkan dukungan dari rakyat sebelum melancarkan perang fisik. Namun ternyata dukungan rakyat itu tidak ada. Ini yang menyebabkan pernyerbuan militer ke Kandahar harus ditangguhkan.
McChristal dalam laporannya kepada Menteri Pertahanan Amerika Roberts Gibb di markas NATO Brussel menegaskanbahwa saat ini tentara Amerika di Afghanistan kekuarangan dukungan rakyat. Terutama di Kandahar dan distrik-distrik sekitarnya. McChrystal akhirnya memutuskan operasi militer di Kandahar terpaksa ditunda sampai September. Ia tak menginginkan terulang kegagalan di Marja pada operasi militer Pebruari lalu karena minimnya dukungan rakyat.
Analisis kolumnis Washington Post Rajiv Chandrasekaran menegaskan kegagalan operasi militer Amerika di Marja, Pebruari lalu. Tema dasar yang menggarisbawahi kegagalan itu – bahwa penduduk Afghan di markas Taliban tidak bekerjasama dengan pasukan AS dan NATO . Operasi Kandahar sebelumnya diumumkan akan dimulai bulan Juni. Tapi sekarang jelas bahwa McChrystal akhirnya memahami selama berminggu-minggu bahwa premise paling mendasar dari operasi itu ternyata salah.
“Ketika kau pergi melindungi orang-orang, orang-orang itu harus menginginkanmu melindungi mereka,” ujar McChrystal, yang berada di Brussels untuk konferensi NATO. Implikasi pernyataan itu dapat diartikan sangat jelas bahwa warga Kandahar tidak menginginkan perlindungan dari pasukan asing.
Chandrasekaran melaporkan bahwa Marinir wanita AS berusaha membujuk wanita Afghan untuk datang ke sebuah pertemuan minggu, tapi tidak satu wanita pun yang muncul. Dan terlepas dari tawaran NATO untuk mempekerjakan 10,000 warga untuk proyek irigasi, hanya 1,200 orang yang mendaftar.
Kegagalan atau tertundanya operasi militer di Kandahar telah mencuatkan pesimisme yang meluas. Para anggota Parlemen Amerika juga menyuarakan kecemasan yang sangat atas perkembangan perang Afghanistan : "Ada kecemasan sangat pada Afghanistan. Saya pikir kami semua merasakan kecemasan itu," kata Pemimpin Mayoritas Demokrat di Dewan Perwakilan, Steny Hoyer, kepada para wartawan dalam penjelasan mingguannya, 15 Juni lalu "Serangan itu tak akan berlangsung semulus yang saya perkirakan. Kami kini justru mendengar bahwa di Kandahar segala sesuatunya tidak bisa dipecahkan secepat mungkin, seperti yang kita harapkan," katanya. Kecemasan parlemen Amerika itu selaras dengan laporan PBB yang dirilis Sabtu 19 Juni. Laporan PBB itu menyebutkan Afghanistan menjadi tempat paling berbahaya dan menakutkan bagi tentara Barat yang berada di sana. Aksi syahid meningkat, serangan bom tepi jalan juga terus meningkat. Laporan yang ditandatangani Sekjen PBB Ban Ki Moon itu menyatakan ledakan bom tepi jalan meningkat 94 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Bom ranjau yang ditanam oleh mujahidin memiliki target yang sama yaitu tentara pendudukan dan tentara boneka.
“Ketika kau pergi melindungi orang-orang, orang-orang itu harus menginginkanmu melindungi mereka,” ujar McChrystal, yang berada di Brussels untuk konferensi NATO. Implikasi pernyataan itu dapat diartikan sangat jelas bahwa warga Kandahar tidak menginginkan perlindungan dari pasukan asing.
Chandrasekaran melaporkan bahwa Marinir wanita AS berusaha membujuk wanita Afghan untuk datang ke sebuah pertemuan minggu, tapi tidak satu wanita pun yang muncul. Dan terlepas dari tawaran NATO untuk mempekerjakan 10,000 warga untuk proyek irigasi, hanya 1,200 orang yang mendaftar.
Kegagalan atau tertundanya operasi militer di Kandahar telah mencuatkan pesimisme yang meluas. Para anggota Parlemen Amerika juga menyuarakan kecemasan yang sangat atas perkembangan perang Afghanistan : "Ada kecemasan sangat pada Afghanistan. Saya pikir kami semua merasakan kecemasan itu," kata Pemimpin Mayoritas Demokrat di Dewan Perwakilan, Steny Hoyer, kepada para wartawan dalam penjelasan mingguannya, 15 Juni lalu "Serangan itu tak akan berlangsung semulus yang saya perkirakan. Kami kini justru mendengar bahwa di Kandahar segala sesuatunya tidak bisa dipecahkan secepat mungkin, seperti yang kita harapkan," katanya. Kecemasan parlemen Amerika itu selaras dengan laporan PBB yang dirilis Sabtu 19 Juni. Laporan PBB itu menyebutkan Afghanistan menjadi tempat paling berbahaya dan menakutkan bagi tentara Barat yang berada di sana. Aksi syahid meningkat, serangan bom tepi jalan juga terus meningkat. Laporan yang ditandatangani Sekjen PBB Ban Ki Moon itu menyatakan ledakan bom tepi jalan meningkat 94 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Bom ranjau yang ditanam oleh mujahidin memiliki target yang sama yaitu tentara pendudukan dan tentara boneka.
Laporan PBB menegaskan juga bahwa walaupun Presiden Afghanistan, Hamid Karzai berupaya melakukan konsolidasi dengan Taliban, hal tersebut sepertinya tidak akan berjalan lancar karena Taliban bereaksi keras dan menolak diadakannya rekonsiliasi apapun selama tentara Barat masih bercokol di Afghanistan.
Dalam pada itu, diluar konteks isu perang, kini mencuat wacana tentang ditemukannya kandungan bahan tambang mineral senilai $.1-3 triliun. Demikian diberitakan New York Times mengutip pejabat-pejabat pemerintah AS. Selain lithium, cadangan mineral yang belum pernah diketahui sebelumnya itu juga mencakup besi, tembaga, kobalt dan emas. Cadangan mineral itu begitu besar sehingga bisa mengubah negara Afghanistan yang miskin menjadi salah satu pusat pertambangan penting dunia.
Persoalannya, bagaimana temuan tambang triliunan itu bisa bermanfaat bagi rakyat yang sampai kini masih dirundung peperangan tak berkesudahan selama 25 tahun ini. Kemampuan teknologi yang juga rendah serta manajemen pemerintahan yang buruk dan penuh korup, akan menjadikan kandungan bahan tambang itu ladang sengketa baru.Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam kunjungan 5 hari di Jepang menyatakan di depan wartawan Tokyo : akan terjadi semacam persaingan lantaran sumberdaya, khususnya sekarang setelah dunia mengetahui besarnya sumberdaya Afghanistan.” Ia kemudian merasa prihatin atas kemungkinan munculnya pertarungan internasional lantaran kekayaan mineral Afghanistan yang belum dimanfaatkan dan bahwa negara-negara donor utama harus diberi prioritas bagi penanaman modal.
Persoalannya, bagaimana temuan tambang triliunan itu bisa bermanfaat bagi rakyat yang sampai kini masih dirundung peperangan tak berkesudahan selama 25 tahun ini. Kemampuan teknologi yang juga rendah serta manajemen pemerintahan yang buruk dan penuh korup, akan menjadikan kandungan bahan tambang itu ladang sengketa baru.Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam kunjungan 5 hari di Jepang menyatakan di depan wartawan Tokyo : akan terjadi semacam persaingan lantaran sumberdaya, khususnya sekarang setelah dunia mengetahui besarnya sumberdaya Afghanistan.” Ia kemudian merasa prihatin atas kemungkinan munculnya pertarungan internasional lantaran kekayaan mineral Afghanistan yang belum dimanfaatkan dan bahwa negara-negara donor utama harus diberi prioritas bagi penanaman modal.
Afganistan harus mengutamakan investasi dari negara-negara yang beberapa tahun ini paling banyak membantu Afghanistan : “Jepang merupakan donor terbesar kedua bagi Afghanistan, setelah Amerika.”, ujarnya Karzai mengatakan ia berencana mengunjungi perusahaan dagang Mitsubishi Corporation untuk membahas investasi pertambangan. Namun harus menjadi kewaspadan mengapa dirilisnya temuan kandungan tambang mineral Afghanistan oleh pejabat Pentagon dan pakar geologi ditengah kemelut tentara Amerika dan NATO. Jangan-jangan ini hanya sebagai upaya pengalihan isu kekalahan militer Amerika di Afghanistan.(sumber : suara-islam.com)