PENGENALAN DASAR TENTANG
GUNUNG API
Bagi anda yang tinggal didaerah dekat gunung
api mungkin ada yang sudah mengetahui tentang gunung api dan bahayanya tapi bagi yang belum ada baiknya membaca artikel saya ini, di sini
saya akan menguraikan sedikit tentang kegunung apian dan tanda-tanda istilah peringatan dini dari petugas berwenang.
gunung api ialah suatu bentuk timbulan
dipermukaan bumi yang dapat berbentuk kerucut besar, kerucut terpancung, kubah
atau bukit, akibat adanya penerobosan lapisan magma ke permukaan bumi. secara
garis besar di dunia ada sekitar 500 gunung berapi aktif dengan rata-rata 50
gunung api pertahun mengalami letusan. Akibat letusan gunung api, secara lokal
sangat Destruktif dan pada kejadian tertentu letusannya sangat dahsyat, dan
dapat mengubah iklim global bahkan dapat mengubah sejarah umat manusia di muka
bumi.
Di Indonesia kurang lebih ada 80 buah dari 129
buah gunung yang aktif yang di amati dan di pantau secara terus-menerus oleh Pusat Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berpusat di Bandung, Jawa Barat.
beberapa bahaya letusan gunung api antara lain berupa aliran Lava, lontaran
batuan pijar, lembusan awan panas, aliran lahar dan lumpur, hujan abu, hujan
pasir dan semburan gas beracun.
Meskipun kejadian letusan gunung berapi dapat
di prediksi dengan tingkat keberhasilan tertentu berdasarkan fenomena-fenomena
yang mendahuluinya, bahaya gunung api sering kali tidak dapat di cegah. oleh
karena itu pemantuan gunung api menjadi hal yang sangat krusial dalam hal
mengurangi dampak akibat bahaya ini.
pemantauan ini dilakukan untuk menghasilkan informasi tingkat aktifitas
gunung api, tingkatan ini aktifitas gunung api ini di bagi menjadi 4 (empat)
yaitu :
1. LEVEL I (AKTIF NORMAL)
Kegiatan gunung api berdasarkan pengamatan
dari visual, kegempaan dan gejala volkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya
kelainan/aktifitas pada gunung yang dominan.
2. LEVEL II (WASPADA)
Tejadi peningkatan kegiatan berupa kelainan
yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah kegempaan dan gejala
volkanik lainnya.
3. LEVEL III (SIAGA)
Peningkatan aktifitas semakin nyata hasil
pengamatan visual/pemeriksaan kawah, kegempaan dan metoda lain saling
mendukung. berdasarkan analisia perubahan kegiatan cenderung di ikuti letusan.
4. LEVEL IV (AWAS)
Menjelang letusan utama, letusan awal mulai
terjadi berupa abu/asap. berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan di
ikuti letusan utama.